JadwalSiaran.Com

100 % Jadwal Siaran Acara Lengkap


Jadwal Siaran Televisi SCTV Selasa, 24 Maret 2020

Di bawah ini adalah jadwal acara yang mungkin ditayangkan pada Selasa, 24 Maret 2020.


Advertisements


Acara SCTV KemarinSCTV Hari iniJadwal SCTV BesokLive Streaming SCTV
01:30:00Liputan 6 malam
02:00:00Solusi
02:30:00Membawa cinta dari merapi
04:00:00Indahnya kebersamaan
04:30:00Liputan 6 pagi
06:00:00Status selebriti
07:00:00Literally ini me vs mommy
08:30:00Sate yang tertukar
10:00:00Jodohku ditolak nikah bertindak
12:00:00Liputan 6 siang
12:30:00Harta tahta cinta
14:15:00Cinta dalam dongeng
15:30:00Princess mermaid
16:30:00Kisah cinta anak tiri
18:00:00Anak langit
19:30:00Samudra cinta
21:30:00Istri kedua
23:30:00Keserempet cinta penyanyi dangdut pantura


Advertisements


Acara SCTV Kemarin || SCTV Hari ini || Jadwal SCTV BesokLive Streaming SCTV

SCTV (singkatan dari Surya Citra Televisi) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. SCTV merupakan stasiun televisi swasta kedua di Indonesia setelah RCTI. SCTV lahir pada tanggal 24 Agustus 1990 sebagai stasiun televisi lokal di Surabaya yang berpusat di Jl. Darmo Permai, Surabaya, Jawa Timur. Meski tanggal itu ditetapkan sebagai tanggal lahir SCTV, namun baru tanggal 1 Januari 1993, SCTV mendapatkan izin sebagai stasiun televisi nasional di Jakarta. Kantor operasional SCTV pun secara bertahap dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta, namun studio SCTV tetap berada di Surabaya. Awalnya, mayoritas saham SCTV dimiliki oleh Bimantara Citra melalui anak usahanya, Sindo Citra Media (kini menjadi Surya Citra Media, dengan melakukan merger bersama PT Cipta Aneka Selaras).
Meski berkali-kali berpindah kantor, SCTV tetap mengudara setiap hari. Pada tahun 1993 misalnya, SCTV berpindah kantor ke Wisma AKR, Jakarta Barat yang letaknya berdekatan dengan kantor RCTI. Lalu pada tahun 1996, SCTV berpindah kantor lagi ke Wisma Indovision. Menginjak usia ke-11, pada tahun 2001, SCTV kemudian memusatkan kegiatan operasionalnya di Gedung Graha SCTV (sekarang Gedung Graha Mitra milik Indika Group), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dan pada tahun 2007, kegiatan operasional SCTV berpusat di Senayan City. Namun, stasiun pemancar dan studio Penta tetap dipusatkan di Kebon Jeruk.
Sejak tahun 1999, mayoritas saham SCTV diakuisisi oleh Surya Citra Media. Pada awal Mei 2013, SCTV dan Indosiar resmi bergabung.

Original source :

Disclaimer : We collect profile information from wikipedia and public domain on the internet. If you object to the information displayed or have other information, please contact us.


Daftar Acara SCTV:


Keluarga Cemara

Keluarga Cemara merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan pada tanggal 3 Mei 1996 hingga tamat pada tanggal 29 Februari 2005. Sinetron ini pada awal penayangannya ditayangkan RCTI pada tahun 1996-2002 kemudian pindah ke TV7 pada tahun 2004-2005.
Pemeran utama sinetron ini antara lain Novia Kolopaking, Lia Waroka, Adi Kurdi, dan Ceria HD.
Sinetron ini diproduksi oleh Atmo Productions.


Rumah Bidadari

Rumah Bidadari adalah sinetron Indonesia produksi Citra Sinema yang akan ditayangkan perdana 13 April 2021 pukul 04.30 WIB di SCTV. Sinetron ini disutradarai oleh Deddy Mizwar dan dibintangi oleh Adinda Azani, Lavicky Nicholas, dan Cut Ashifa.


Heart Series 2

Heart Series 2 adalah serial televisi Indonesia produksi Starvision yang ditayangkan perdana 25 Maret 2013 pukul 18.21 WIB di SCTV. Serial ini disutradarai oleh Sony Gaokasak dan dibintangi oleh Yuki Kato, Adipati Dolken, dan Pamela Bowie.


Pasukan Garuda

Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957.


Abdurrahman Wahid

Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc. ( ; dilahirkan dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 30 Desember 2009), atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur (), adalah seorang politikus Indonesia dan pemimpin agama Islam yang menjabat sebagai presiden Indonesia ke-4, dari pemilu tahun 1999 hingga pemakzulannya pada tahun 2001. Selain sebagai pemimpin organisasi Nahdlatul Ulama, ia juga merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia adalah putra Menteri Agama Wahid Hasyim, dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. Ia menderita gangguan penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma; Ia mengalami kebutaan total pada mata kirinya dan mata kanannya buta sebagian. Ia merupakan presiden Indonesia pertama dan satu-satunya (sejauh ini) yang memiliki disabilitas fisik.
Selama pemerintahannya, Abdurrahman Wahid dikenal dengan kebijakannya yang tidak menentu dan pemikirannya yang visioner. Pengaruhnya terhadap Reformasi Indonesia mencakup pembebasan pers yang lebih besar, hal ini ditandai dengan pembubaran Kementerian Penerangan pada 1999. Abdurrahman Wahid berperan penting dalam mencabut larangan perayaan Tahun Baru Imlek. Hingga tahun 1998, perayaan Tahun Baru Imlek oleh keluarga Tionghoa dibatasi secara khusus hanya di dalam rumah. Pembatasan ini dilakukan pemerintah Orde Baru melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang ditandatangani Presiden Soeharto. Pada tanggal 17 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 yang membatalkan instruksi sebelumnya. Wahid juga menjadikan Konfusianisme sebagai agama resmi keenam di Indonesia pada tahun 2000 dan melindungi hak-hak minoritas di Indonesia. Setelah serangkaian keputusan kontroversialnya, yang meliputi pencopotan banyak menteri dari kabinet, hubungan baiknya dengan Israel yang ditentang oleh banyak kalangan Muslim, sampai maklumat kontroversialnya yang ditujukan untuk membekukan parlemen; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya memakzulkan Abdurrahman Wahid pada 23 Juli 2001 serta menunjuk Megawati Soekarnoputri sebagai penggantinya.
Abdurrahman Wahid dihormati secara luas sebagai seorang guru bangsa dan pembela Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka. Pemerintahannya dianggap membebaskan orang Tionghoa Indonesia dari penindasan yang mereka alami selama Orde Baru, dan sejumlah tokoh Tionghoa memberikannya gelar Bapak Tionghoa. Kebijakannya yang mendukung hak-hak minoritas dan perdamaian membuatnya diberi gelar Bapak Pluralisme. Peristiwa pemakzulannya sendiri kemudian dianggap sebagai tindakan melawan hukum, dan banyak yang menganggap bahwa pemakzulan itu seharusnya tidak sah.