JadwalSiaran.Com

100 % Jadwal Siaran Acara Lengkap


Jadwal Siaran Televisi TVRI Selasa, 17 Desember 2024

Di bawah ini adalah jadwal acara yang mungkin ditayangkan pada Selasa, 17 Desember 2024.


Advertisements


Acara TVRI KemarinTVRI Hari iniJadwal TVRI BesokLive Streaming TVRI
04:30:00Serambi islami
06:00:00Klik indonesia pagi
07:00:00Jendela negeri
08:00:00Bersama perempuan
09:00:00Info terkini
09:03:00Mari menggambar
09:30:00Halo dokter
10:00:00Info terkini
10:03:00Halo dokter
10:30:00Dapur devina
11:00:00Info terkini
11:03:00Seblak show
12:00:00Klik indonesia siang
13:00:00Indonesia bergerak
13:30:00Bertani itu keren
14:00:00Info terkini
14:03:00Pesona indonesia
14:30:00Inspirasi indonesia
15:00:00Info terkini
15:03:00Kristen protestan : mimbar agama
15:30:00Tapal batas
16:00:00Pengen beken
17:00:00Pilihan rakyat
17:30:00Sketsa pilkada
18:00:00Klik indonesia petang
19:00:00Dialog indonesia bicara
20:00:00Warung pengkolan
21:00:00Dunia dalam berita
21:30:00News watch
22:00:00Jazz corner
23:00:00Flashback
23:30:00Klik indonesia malam


Advertisements


Acara TVRI Kemarin || TVRI Hari ini || Jadwal TVRI BesokLive Streaming TVRI

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara, Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
TVRI Nasional mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan sistem siaran berjaringan di kanal analog.
TVRI juga mengudara di siaran digital dengan 4 kanal yaitu TVRI Nasional, Programa 2/TVRI Daerah, TVRI Budaya dan TVRI Sport HD.
Pada tanggal 21 Juli 2018, TVRI mendapatkan hak siar laga pra musim International Champions Cup 2018 bersama iNews.

Original source :

Disclaimer : We collect profile information from wikipedia and public domain on the internet. If you object to the information displayed or have other information, please contact us.


Daftar Acara TVRI:


Anak Indonesia

Anak Indonesia merupakan album kompilasi karya Super7 . Album ini dirilis pada tahun 2014 melalui Keci Music. Album ini distribusinya dibantu oleh Indomaret.


Kamera Ria

Kamera Ria adalah acara televisi varietas yang pernah tayang di TVRI antara dekade 1960-an hingga sekitar tahun 2018/2019. Acara ini bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang kemudian bertransformasi menjadi Tentara Nasional Indonesia setelah Dwifungsi berakhir pasca-Reformasi. Acara ini memadukan pelbagai jenis hiburan seperti musik dan komedi, dengan selingan berupa serba-serbi yang terkait dengan kegiatan TNI.


Buah Hatiku Sayang

Buah Hatiku Sayang adalah acara ragam anak-anak asal Indonesia yang tayang di TVRI sejak 2015. Acara yang dipandu oleh Shahnaz Haque dan Chipi ini memadukan ragam kegiatan seperti panggung boneka, gelar wicara, mendongeng, dan pentas seni untuk anak-anak dengan melibatkan anak-anak secara langsung di studio, baik sebagai penonton maupun pengisi kegiatan.
Pada tahun 2017, acara ini pernah mendapat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia lantaran menampilkan dialog terhadap seorang anak laki-laki tentang keberadaan ayah kandungnya hingga menyebabkan anak tersebut menangis.


Gus Dur

Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc. ( ; dilahirkan dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 30 Desember 2009), atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur (), adalah seorang politikus Indonesia dan pemimpin agama Islam yang menjabat sebagai presiden Indonesia ke-4, dari pemilu tahun 1999 hingga pemakzulannya pada tahun 2001. Selain sebagai pemimpin organisasi Nahdlatul Ulama, ia juga merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia adalah putra Menteri Agama Wahid Hasyim, dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. Ia menderita gangguan penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma; Ia mengalami kebutaan total pada mata kirinya dan mata kanannya buta sebagian. Ia merupakan presiden Indonesia pertama dan satu-satunya (sejauh ini) yang memiliki disabilitas fisik.
Selama pemerintahannya, Abdurrahman Wahid dikenal dengan kebijakannya yang tidak menentu dan pemikirannya yang visioner. Pengaruhnya terhadap Reformasi Indonesia mencakup pembebasan pers yang lebih besar, hal ini ditandai dengan pembubaran Kementerian Penerangan pada 1999. Abdurrahman Wahid berperan penting dalam mencabut larangan perayaan Tahun Baru Imlek. Hingga tahun 1998, perayaan Tahun Baru Imlek oleh keluarga Tionghoa dibatasi secara khusus hanya di dalam rumah. Pembatasan ini dilakukan pemerintah Orde Baru melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang ditandatangani Presiden Soeharto. Pada tanggal 17 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 yang membatalkan instruksi sebelumnya. Wahid juga menjadikan Konfusianisme sebagai agama resmi keenam di Indonesia pada tahun 2000 dan melindungi hak-hak minoritas di Indonesia. Setelah serangkaian keputusan kontroversialnya, yang meliputi pencopotan banyak menteri dari kabinet, hubungan baiknya dengan Israel yang ditentang oleh banyak kalangan Muslim, sampai maklumat kontroversialnya yang ditujukan untuk membekukan parlemen; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya memakzulkan Abdurrahman Wahid pada 23 Juli 2001 serta menunjuk Megawati Soekarnoputri sebagai penggantinya.
Abdurrahman Wahid dihormati secara luas sebagai seorang guru bangsa dan pembela Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka. Pemerintahannya dianggap membebaskan orang Tionghoa Indonesia dari penindasan yang mereka alami selama Orde Baru, dan sejumlah tokoh Tionghoa memberikannya gelar Bapak Tionghoa. Kebijakannya yang mendukung hak-hak minoritas dan perdamaian membuatnya diberi gelar Bapak Pluralisme. Peristiwa pemakzulannya sendiri kemudian dianggap sebagai tindakan melawan hukum, dan banyak yang menganggap bahwa pemakzulan itu seharusnya tidak sah.


Dari Desa Ke Desa

Dari Desa Ke Desa adalah acara televisi di TVRI yang menyoroti keberhasilan penduduk berbagai desa di Indonesia dalam profesinya masing-masing, misalnya bercocok tanam, beternak, dan lain-lain.
Acara ini pertama kali dibawakan oleh Sambas Mangundikarta pada 1982.