JadwalSiaran.Com

100 % Jadwal Siaran Acara Lengkap


Jadwal Siaran Televisi TVRI Jumat, 31 Maret 2023

Di bawah ini adalah jadwal acara yang mungkin ditayangkan pada Jumat, 31 Maret 2023.


Advertisements


Acara TVRI KemarinTVRI Hari iniJadwal TVRI BesokLive Streaming TVRI
00:00:00Klik indonesia malam
00:30:00Kongkow on the air
01:30:00Flashback
02:00:00Mata hati
02:30:00Bakat orang muda
03:30:00Sketsa netizen
04:00:00Jejak islam
04:30:00Serambi islami
06:00:00Klik indonesia pagi
07:00:00Jendela negeri
08:00:00Kong: king of the apes
08:30:00Stone age
09:00:00Info terkini
09:03:00Mari menggambar
09:30:00Halo dokter
10:30:00Dapur devina
11:00:00Info terkini
11:03:00Bersama perempuan
12:00:00Sholat jumat
13:00:00Klik indonesia siang
14:00:00Info terkini
14:03:00Pesona indonesia
14:30:00Inspirasi indonesia
15:00:00Mimbar agama konghucu
15:30:00Jelajah negeri
16:00:00Buah hatiku sayang
17:00:00Pesona indonesia
17:30:00Sketsa netizen
18:00:00Klik indonesia petang
19:00:00Indonesia bicara
20:00:00Guest house losmen reborn
21:00:00Dunia dalam berita
21:30:00D' teras
22:30:00Pt. bule
23:30:00Tvri sport malam


Advertisements


Acara TVRI Kemarin || TVRI Hari ini || Jadwal TVRI BesokLive Streaming TVRI

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara, Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
TVRI Nasional mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan sistem siaran berjaringan di kanal analog.
TVRI juga mengudara di siaran digital dengan 4 kanal yaitu TVRI Nasional, Programa 2/TVRI Daerah, TVRI Budaya dan TVRI Sport HD.
Pada tanggal 21 Juli 2018, TVRI mendapatkan hak siar laga pra musim International Champions Cup 2018 bersama iNews.

Original source :

Disclaimer : We collect profile information from wikipedia and public domain on the internet. If you object to the information displayed or have other information, please contact us.


Daftar Acara TVRI:


Inspirasi Indonesia

Inspirasi Indonesia adalah acara dokumenter televisi asal Indonesia yang tayang di TVRI sejak 2019. Acara ini menampilkan sosok-sosok inspiratif yang mampu memberikan manfaat bagi orang-orang di sekelilingnya.
Alih-alih diproduksi oleh TVRI pusat, acara ini merupakan salah satu dari tiga acara TVRI yang diproduksi oleh stasiun-stasiun TVRI daerah, selain Pesona Indonesia dan Anak Indonesia. Episode-episode acara ini juga ditayangkan oleh TVRI World dengan nama Inspiring Indonesia.


Ria Jenaka

Ria Jenaka adalah acara televisi yang pernah disiarkan oleh TVRI setiap hari Minggu pagi. Menghadirkan tokoh-tokoh punakawan Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong yang diperankan antara lain oleh Ateng (sebagai Bagong), Slamet Harto (sebagai Gareng - sebelumnya diperankan oleh Suroso), Sampan Hismanto-seorang penata tari (sebagai Semar), dan Iskak (sebagai Petruk). Acara ini biasanya memiliki cerita yang singkat dan padat pesan sosial. Dalam beberapa episode-nya beberapa tokoh ditambahkan sebagai pelengkap yaitu Mono (diperankan oleh Teten Ahmad) dan Sup Yusup.
Acara ini diprakarsai oleh Bpk Drs. H. Subrata, saat itu salah seorang direktur TVRI, agar program-program pemerintah dapat disosialisasikan dengan baik. Adapun memilih performer punakawan karena mengingat sifatnya yang dekat dengan masyarakat.


Sholat Jumat

Salat Jumat (Arab: Salt al-Jum`ah) adalah aktivitas ibadah salat wajib yang dilaksanakan secara berjama'ah bagi lelaki Muslim setiap hari Jumat yang menggantikan salat dzhuhur. Salat Jumat hanya dipraktikkan oleh penganut Sunni dan tidak dipraktikkan oleh penganut Syi'ah. Namun klaim ini dibantah banyak penganut Syiah. Bahkan di Iran sendiri, yang mayoritas penduduknya menganut Syiah, salat Jumat memiliki peranan penting dengan menjadikannya semacam "panggung" politik. Khususnya untuk mengecam Amerika Serikat dan pemerintahan Zionis Israel. [1]


Soegija

Soegija adalah film drama epik sejarah dari Indonesia yang disutradarai oleh sutradara senior Indonesia Garin Nugroho, yang juga bertindak selaku penulis skenario berdasarkan memoar berjudul Soegija, Catatan Harian Seorang Pejuang Kemanusiaan karya Gregorius Budi Subanar. Film ini dibintangi oleh budayawan Nirwan Dewanto yang memerankan tokoh pahlawan nasional Albertus Soegijapranata, didukung oleh aktor-aktor dari beragam latar belakang budaya. Soegija diluncurkan di Indonesia pada tanggal 7 Juni 2012. Dengan anggaran sekitar Rp 12 Miliar, film ini menjadi film termahal yang disutradarai Garin Nugroho.Film ini diproduksi dengan format film perjuangan yang mengambil cerita dari catatan harian tokoh Pahlawan Nasional Mgr. Soegijapranata, SJ dengan mengambil latar belakang Perang Kemerdekaan Indonesia dan pendirian Republik Indonesia Serikat pada periode tahun 1940 1949. Film ini disutradarai oleh sutradara kawakan Garin Nugroho dengan mengambil latar daerah Yogyakarta dan Semarang. Film ini juga menampilkan tokoh-tokoh nasional Indonesia lain, seperti Soekarno, Fatmawati, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Sri Paku Alam VIII, Jenderal Soedirman, Soeharto, dll. Untuk bisa menggambarkan pengalaman Soegija, film ini banyak menampilkan tokoh-tokoh nyata tetapi difiksikan baik dari Indonesia, Jepang, Belanda, sipil maupun militer dalam peristiwa-peristiwa keseharian yang direkonstruksi dengan cukup detail.


Gus Dur

Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc. ( ; dilahirkan dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 30 Desember 2009), atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur (), adalah seorang politikus Indonesia dan pemimpin agama Islam yang menjabat sebagai presiden Indonesia ke-4, dari pemilu tahun 1999 hingga pemakzulannya pada tahun 2001. Selain sebagai pemimpin organisasi Nahdlatul Ulama, ia juga merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia adalah putra Menteri Agama Wahid Hasyim, dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. Ia menderita gangguan penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma; Ia mengalami kebutaan total pada mata kirinya dan mata kanannya buta sebagian. Ia merupakan presiden Indonesia pertama dan satu-satunya (sejauh ini) yang memiliki disabilitas fisik.
Selama pemerintahannya, Abdurrahman Wahid dikenal dengan kebijakannya yang tidak menentu dan pemikirannya yang visioner. Pengaruhnya terhadap Reformasi Indonesia mencakup pembebasan pers yang lebih besar, hal ini ditandai dengan pembubaran Kementerian Penerangan pada 1999. Abdurrahman Wahid berperan penting dalam mencabut larangan perayaan Tahun Baru Imlek. Hingga tahun 1998, perayaan Tahun Baru Imlek oleh keluarga Tionghoa dibatasi secara khusus hanya di dalam rumah. Pembatasan ini dilakukan pemerintah Orde Baru melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang ditandatangani Presiden Soeharto. Pada tanggal 17 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 yang membatalkan instruksi sebelumnya. Wahid juga menjadikan Konfusianisme sebagai agama resmi keenam di Indonesia pada tahun 2000 dan melindungi hak-hak minoritas di Indonesia. Setelah serangkaian keputusan kontroversialnya, yang meliputi pencopotan banyak menteri dari kabinet, hubungan baiknya dengan Israel yang ditentang oleh banyak kalangan Muslim, sampai maklumat kontroversialnya yang ditujukan untuk membekukan parlemen; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya memakzulkan Abdurrahman Wahid pada 23 Juli 2001 serta menunjuk Megawati Soekarnoputri sebagai penggantinya.
Abdurrahman Wahid dihormati secara luas sebagai seorang guru bangsa dan pembela Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka. Pemerintahannya dianggap membebaskan orang Tionghoa Indonesia dari penindasan yang mereka alami selama Orde Baru, dan sejumlah tokoh Tionghoa memberikannya gelar Bapak Tionghoa. Kebijakannya yang mendukung hak-hak minoritas dan perdamaian membuatnya diberi gelar Bapak Pluralisme. Peristiwa pemakzulannya sendiri kemudian dianggap sebagai tindakan melawan hukum, dan banyak yang menganggap bahwa pemakzulan itu seharusnya tidak sah.