100 % Jadwal Siaran Acara Lengkap
Di bawah ini adalah jadwal acara yang mungkin ditayangkan pada Sabtu, 01 November 2025.
Advertisements
| 00:00:00 | Kabar utama |
| 00:30:00 | Kabar hari ini |
| 01:00:00 | Kabar petang |
| 02:00:00 | Apa kabar indonesia malam |
| 03:00:00 | Kabar utama |
| 03:30:00 | Kabar hari ini |
| 04:00:00 | Kabar arena pagi |
| 04:30:00 | Kabar pagi |
| 06:00:00 | Kabar arena pagi |
| 06:30:00 | Apa kabar indonesia pagi |
| 08:00:00 | Hidup sehat |
| 09:00:00 | Inspirasi pagi |
| 09:30:00 | Kabar utama pagi |
| 10:30:00 | Metropolitan |
| 11:00:00 | Kabar siang |
| 13:00:00 | Apa kabar indonesia siang |
| 15:00:00 | Kabar merah putih |
| 15:30:00 | Berita utama kriminal |
| 16:00:00 | Kabar petang |
| 18:30:00 | Apa kabar indonesia malam |
| 20:00:00 | Dua sisi |
| 21:00:00 | Kabar utama |
| 22:00:00 | Kabar haji |
| 22:30:00 | Kabar hari ini |
| 23:30:00 | Kabar arena malam |
Advertisements
tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi nasional di Indonesia. Berawal dari penggunaan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 30 Juli 2002 oleh Abdul Latief dan dimiliki oleh ALatief Corporation. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV.
Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham tvOne. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R Widarmana.
Original source :
Disclaimer : We collect profile information from wikipedia and public domain on the internet. If you object to the information displayed or have other information, please contact us.
Para Perintis Kemerdekaan adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977 dengan disutradarai oleh Asrul Sani. Film ini dibintangi antara lain oleh Mansyur Syahdan dan Cok Simbara.
Film ini dinominasikan sebagai film terbaik dalam Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1980.
Pendekar Tongkat Emas (dipasarkan sebagai The Golden Cane Warrior di pasar internasional) merupakan film Indonesia tahun 2014 yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film laga ini dibintangi oleh sederet bintang papan atas Indonesia, seperti Christine Hakim, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, dan Slamet Rahardjo. Eva Celia dan Tara Basro, dua bintang muda yang sedang naik daun, juga ikut berperan sebagai lakon utama. Film ini mengangkat tema persilatan yang sudah lama tidak menghiasi perfilman Indonesia. Mengeksplorasi tema-tema seperti pengkhianatan, kesetiaan, dan ambisi, film ini dirilis pada 18 Desember 2014 oleh Miles Films.
Saur Sepuh III: Kembang Gunung Lawu adalah film aksi laga fiksi kolosal tahun 1990 dari Indonesia yang disutradarai oleh Imam Tantowi dan dibintangi oleh Elly Ermawati dan Fendy Pradana. Film ini dibuat berdasarkan sandiwara radio Saur Sepuh yang populer di Indonesia tahun 1980-an karya Niki Kosasih, berlatar nusantara pada zaman kerajaan Majapahit setelah masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Dr. (H.C.) Sukarni "Karni" Ilyas, S.H. gelar Sutan Bareno (lahir 25 September 1952) adalah salah seorang tokoh jurnalis dan pejuang hukum Indonesia. Karni merupakan wartawan yang sukses, dan banyak melahirkan liputan serta program-program unggulan.
Arie Hanggara (21 Desember 1977 8 November 1984) adalah seorang anak yang meninggal setelah dianiaya oleh ayahnya Machtino dan ibu tirinya Santi pada 1984 hingga dinyatakan meninggal. Kasus Arie Hanggara menjadi begitu besar karena besarnya perhatian media massa untuk mengangkat tragedi tersebut.Hingga sekarang, kasus Arie Hanggara masih sering diangkat dan dijadikan referensi oleh media massa indonesia, terutama jika ada sebuah kasus sejenis ketika seorang anak menjadi korban kekerasan orangtuanya sendiri. Begitu besarnya animo masyarakat, membuat kasus tersebut diangkat menjadi sebuah film, Arie Hanggara, yang diproduksi oleh PT Tobali Indah Film pada 1985, dan cukup sukses dalam pemasaran.
Copyright 2017 | Disclaimer | By using our site you agree to our cookie usage. See our Privacy Policy.