JadwalSiaran.Com

100 % Jadwal Siaran Acara Lengkap


Jadwal Siaran Televisi TV One Jumat, 03 Januari 2025

Di bawah ini adalah jadwal acara yang mungkin ditayangkan pada Jumat, 03 Januari 2025.


Advertisements


Acara TV One KemarinTV One Hari iniJadwal TV One BesokLive Streaming TV One
03:30:00Kabar hari ini
04:00:00Kabar arena pagi
04:30:00Kabar pagi
06:00:00Kabar arena pagi
06:30:00Apa kabar indonesia pagi
08:30:00Kabar utama pagi
09:30:00Hidup sehat
10:00:00Inspirasi pagi
10:30:00Kabar siang
13:00:00Apa kabar indonesia siang
15:00:00Kabar merah putih
16:00:00Kabar petang
18:00:00Apa kabar indonesia malam
20:00:00Kabar utama 2
21:00:00Riau berdzikir bersama ust. abdul somad
22:00:00Kabar hari ini
23:00:00Telusu
23:30:00Kabar arena malam


Advertisements


Acara TV One Kemarin || TV One Hari ini || Jadwal TV One BesokLive Streaming TV One

tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi nasional di Indonesia. Berawal dari penggunaan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 30 Juli 2002 oleh Abdul Latief dan dimiliki oleh ALatief Corporation. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV.
Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham tvOne. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R Widarmana.

Original source :

Disclaimer : We collect profile information from wikipedia and public domain on the internet. If you object to the information displayed or have other information, please contact us.


Daftar Acara TV One:


Saatnya Perempuan Bicara

Perempuan Bicara (sebelumnya bernama Saatnya Perempuan Bicara) adalah sebuah program gelar wicara yang tayang di tvOne mulai 19 September 2020. Program terbaru dengan konsep chat show ini belum pernah ada di layar kaca Indonesia sebelumnya.
Chat show ini bukan hanya membahas tentang masalah-masalah perempuan. Tetapi lima orang perempuan itu akan membahas fenomena dari berbagai peristiwa dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Program Perempuan Bicara tampil dengan konsep bincang santai, menghibur tapi tetap fokus dalam mengkaji fenomena dan tema-tema yang dibahas.
Akan ada beberapa narasumber yang hadir dalam tayangan Perempuan Bicara. Narasumber yang dihadirkan merupakan tokoh atau sosok penting, kompeten, inspiratif dan tentunya berkorelasi dengan topik pembahasan termasuk isu-isu yang sedang hangat.


November 1828

November 1828 adalah film drama epos Indonesia produksi tahun 1979 dan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini dibintangi antara lain oleh Slamet Rahardjo, Rachmat Hidayat, El Manik, dan Yenny Rachman.
Film ini memenangkan tujuh penghargaan pada Festival Film Indonesia 1979, termasuk Film Terbaik.


De Oost

De Oost (internasional:The East; terj. har.''Sang Timur'') adalah film perang Belanda-Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Jim Taihuttu. Film tersebut tayang perdana di Festival Film Belanda pada 25 September 2020 dan dirilis di Prime Video pada 13 Mei 2021. Di Indonesia, film tersebut tayang di Mola TV pada 7 Agustus 2021.


Apa Kabar Indonesia Malam

Apa Kabar Indonesia adalah sebuah acara berita dan gelar wicara yang ditayangkan di stasiun televisi tvOne. Acara ini tayang sejak 14 Februari 2008. Varian Apa Kabar Indonesia meliputi Apa Kabar Indonesia Pagi dan Apa Kabar Indonesia Malam.


Tjoet Nja' Dhien

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, (12 Mei 1848 6 November 1908); dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang. Cut Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.