JadwalSiaran.Com

100 % Jadwal Siaran Acara Lengkap


Jadwal Siaran Televisi TV One Sabtu, 25 Januari 2020

Di bawah ini adalah jadwal acara yang mungkin ditayangkan pada Sabtu, 25 Januari 2020.


Advertisements


Acara TV One KemarinTV One Hari iniJadwal TV One BesokLive Streaming TV One
00:30:00Sidik jari
01:00:00Lejel home shopping 2019
01:30:00Xoge
02:00:00Kabar petang
03:00:00Kabar utama
04:00:00Assalamualaikum nusantara
04:30:00Kabar pagi
06:00:00Kabar arena pagi
06:30:00Apa kabar indonesia pagi akhir pekan
08:00:00Coffee break
08:30:00Indonesia plus
09:00:00Lejel home shopping 2019
09:30:00Best world boxing
11:00:00Auto one
11:30:00Kabar siang
12:30:00Damai indonesiaku
14:00:00Kajian bersama uas
14:30:00Pesona nusantara
15:00:00Sidik jari
15:30:00Menyingkap tabir
16:00:00Buru sergap
16:30:00Kabar petang
18:30:00Apa kabar indonesia malam akhir pekan
20:00:00Kabar utama
21:00:00Indonesia dalam peristiwa
22:00:00One pride pro never quit mma best of the best
23:30:00Kabar hari ini


Advertisements


Acara TV One Kemarin || TV One Hari ini || Jadwal TV One BesokLive Streaming TV One

tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi nasional di Indonesia. Berawal dari penggunaan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 30 Juli 2002 oleh Abdul Latief dan dimiliki oleh ALatief Corporation. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV.
Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham tvOne. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R Widarmana.

Original source :

Disclaimer : We collect profile information from wikipedia and public domain on the internet. If you object to the information displayed or have other information, please contact us.


Daftar Acara TV One:


Damai Indonesiaku

Damai Indonesiaku adalah sebuah program religi yang disiarkan di tvOne sejak 14 Februari 2008. Acara ini mengemas mengenai ayat-ayat dalam umat Islam dengan menarik dan ringan.


Ragam Perkara

Halaman ini memuat daftar acara yang ditayangkan tvOne.


Indonesia Business Forum

Indonesia Business Forum atau yang juga disingkat sebagai IBF adalah program gelar wicara yang ditayangkan di tvOne setiap hari Kamis pukul 20:30 WIB mulai tanggal 10 Agustus 2017. Acara ini membahas mengenai persoalan ekonomi di masyarakat.


Para Perintis Kemerdekaan

Para Perintis Kemerdekaan adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977 dengan disutradarai oleh Asrul Sani. Film ini dibintangi antara lain oleh Mansyur Syahdan dan Cok Simbara.
Film ini dinominasikan sebagai film terbaik dalam Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1980.


Tjoet Nja' Dhien

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, (12 Mei 1848 6 November 1908); dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang. Cut Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.