Daftar Acara Televisi:
Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi : Perencanaan (product atau design)
Pengembangan (development)
Produksi (manufacturing)
Perawatan (maintenance)Di Indonesia saat ini cabang yang sangat berkembang adalah perawatan dan umumnya mengenai perawatan mobil dan sepeda motor.
Dapur Devina adalah sebuah acara masak yang dibawakan oleh seorang jurutama masak, penulis, dan instruktur memasak asal Indonesia yaitu Devina Hermawan, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Chef Devina.Episode pertama Dapur Devina ditayangkan pada tanggal 12 Maret 2022, dan selanjutnya akan ditayangkan setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 10.30 WIB di TVRI, sebuah jaringan televisi publik berskala nasional di Indonesia. Dapur Devina akan menghadirkan beragam menu dan resep masakan dari seluruh Indonesia. Dapur Devina merupakan program memasak pertama Chef Devina yang ditayangkan di televisi. Saat ini, Chef Devina sudah menyelesaikan syuting untuk 30 episode musim 1 & 2.
Olahraga (bentuk tidak baku: olah raga) adalah bentuk aktivitas fisik yang biasanya bersifat kompetitif dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik seseorang seraya memberikan hiburan bagi pemain ataupun penonton. Olahraga merupakan aktivitas fisik yang disengaja dan direncanakan mulai dari arah, tujuan, waktu, dan lokasinya. Dalam kehidupan bersosial, olahraga merupakan suatu fenomena sekaligus bentuk ekspresi manusia. Olahraga dapat dilakukan secara individu maupun beregu.
Definisi lain, olahraga adalah aktivitas yang bersifat kompetitif yang melibatkan kemampuan fisik dan mental, yang dalam permainannya harus ada tata aturannya sehingga dalam suatu kompetisi olahraga akan ada pihak yang menang dan kalah. Olahraga yang melibatkan kemampuan fisik sebagai pengendali besar dalam mempengaruhi hasil permainan, meliputi sepak bola, basket, bulu tangkis, dan lain-lain. Sedangkan olahraga yang tidak terlalu melibatkan kemampuan fisik, meliputi permainan kartu dan catur.
Pesona Indonesia adalah sebuah kampanye pariwisata Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mempromosikan tempat-tempat wisata di Indonesia. Nama "Pesona Indonesia" digunakan untuk pasar domestik, sedangkan untuk pasar internasional yang umumnya berbahasa Inggris digunakan nama Wonderful Indonesia.
Kampanye Pesona Indonesia beserta logonya berawal dari Tahun Kunjungan Indonesia 2008 (Visit Indonesia 2008), yang diluncurkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI nama kementerian tersebut sebelumnya pada tanggal 26 Desember 2007. Kampanye tersebut dibuat dalam rangka merayakan 100 tahun kebangkitan nasional Indonesia, yang dimulai dari pendirian Budi Utomo pada tahun 1908. Kampanye ini kemudian dilanjutkan dengan nama serupa pada tahun 2009 dan 2010, hingga pada tahun 2011 saat pemerintah memutuskan mengganti nama kampanye menjadi Wonderful Indonesia. Nama "Pesona Indonesia" baru mulai digunakan pada tahun 2015. Di tahun yang sama pula lagu tema untuk kampanye ini diluncurkan; lagu yang masing-masing berbahasa Indonesia dan Inggris tersebut dinyanyikan oleh Rossa.Logo Pesona Indonesia yang diambil dari logo Tahun Kunjungan Indonesia 2008 didasarkan pada Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia. Lima warna pada logo melambangkan pelbagai unsur, seperti lima sila Pancasila, lima pemangku kepentingan pariwisata (pemerintah, komunitas, bisnis, media, dan akademisi) dan lima ragam pesona (pesona alam, pesona cita rasa indrawi, pesona budaya, pesona kekinian, dan pesona petualangan).
Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc. ( ; dilahirkan dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 30 Desember 2009), atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur (), adalah seorang politikus Indonesia dan pemimpin agama Islam yang menjabat sebagai presiden Indonesia ke-4, dari pemilu tahun 1999 hingga pemakzulannya pada tahun 2001. Selain sebagai pemimpin organisasi Nahdlatul Ulama, ia juga merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia adalah putra Menteri Agama Wahid Hasyim, dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. Ia menderita gangguan penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma; Ia mengalami kebutaan total pada mata kirinya dan mata kanannya buta sebagian. Ia merupakan presiden Indonesia pertama dan satu-satunya (sejauh ini) yang memiliki disabilitas fisik.
Selama pemerintahannya, Abdurrahman Wahid dikenal dengan kebijakannya yang tidak menentu dan pemikirannya yang visioner. Pengaruhnya terhadap Reformasi Indonesia mencakup pembebasan pers yang lebih besar, hal ini ditandai dengan pembubaran Kementerian Penerangan pada 1999. Abdurrahman Wahid berperan penting dalam mencabut larangan perayaan Tahun Baru Imlek. Hingga tahun 1998, perayaan Tahun Baru Imlek oleh keluarga Tionghoa dibatasi secara khusus hanya di dalam rumah. Pembatasan ini dilakukan pemerintah Orde Baru melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang ditandatangani Presiden Soeharto. Pada tanggal 17 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 yang membatalkan instruksi sebelumnya. Wahid juga menjadikan Konfusianisme sebagai agama resmi keenam di Indonesia pada tahun 2000 dan melindungi hak-hak minoritas di Indonesia. Setelah serangkaian keputusan kontroversialnya, yang meliputi pencopotan banyak menteri dari kabinet, hubungan baiknya dengan Israel yang ditentang oleh banyak kalangan Muslim, sampai maklumat kontroversialnya yang ditujukan untuk membekukan parlemen; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya memakzulkan Abdurrahman Wahid pada 23 Juli 2001 serta menunjuk Megawati Soekarnoputri sebagai penggantinya.
Abdurrahman Wahid dihormati secara luas sebagai seorang guru bangsa dan pembela Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka. Pemerintahannya dianggap membebaskan orang Tionghoa Indonesia dari penindasan yang mereka alami selama Orde Baru, dan sejumlah tokoh Tionghoa memberikannya gelar Bapak Tionghoa. Kebijakannya yang mendukung hak-hak minoritas dan perdamaian membuatnya diberi gelar Bapak Pluralisme. Peristiwa pemakzulannya sendiri kemudian dianggap sebagai tindakan melawan hukum, dan banyak yang menganggap bahwa pemakzulan itu seharusnya tidak sah.