Daftar Acara Televisi:
Keluarga Medsos adalah drama komedi situasi (sitkom) Indonesia produksi LPP TVRI dan Marapati Production yang pernah ditayangkan di TVRI. Sitkom ini dibintangi oleh Ersa Mayori, Oka Sugawa, Benaya Farah, Derry Drajat, Risma Nilawati, dan lainnya.
Acara ini tayang perdana pada 27 April 2019, dan ditayangkan setiap hari Sabtu pukul 21.00 WIB.
Indonesia Bicara adalah sebuah program gelar wicara malam yang disiarkan TVRI Nasional secara langsung maupun tunda. Acara ini membahas topik-topik yang sedang diperbincangkan, dengan sebagian edisinya merupakan acara bersponsor (terutama pemerintah dan pihak berwenang).
Mata Hati adalah sinetron Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 19 Januari 2005 pada pukul 19.00 WIB di RCTI. Sinetron ini disutradarai oleh Emil G Hampp dan dibintangi oleh Lulu Tobing, Ferry Ardiansyah dan Rico Karindra.
Dunia dalam Berita (sebelumnya bernama Berita Dunia) merupakan siaran program berita mancanegara di TVRI yang ditayangkan setiap hari pukul 21:00-21:30 WIB dengan durasi selama 30-menit. TVRI menyiarkan program berita ini sejak tanggal 20 Juli 1973 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 karena buruknya peringkat jumlah penonton. Pada tanggal 4 Juni 2012, TVRI mulai menayangkan siaran Indonesia Malam sebagai pengganti Dunia dalam Berita yang tayang setiap hari pukul 19:00-20:00 WIB dengan durasi selama 1-jam dan TVRI kembali menayangkan Dunia dalam Berita yang tayang setiap Senin sampai Jumat pukul 23:00 WIB mengudara selama 30 menit sejak pada tanggal 1 Maret 2015. Mulai tanggal 1 Januari 2018, Dunia dalam Berita ditayangkan pada pukul 21:00-21:30 WIB
Sesuai dengan namanya, program ini berisi berita internasional. Durasi 10-menit terakhir biasanya diisi dengan berita olahraga dan prakiraan cuaca untuk beberapa kota besar di dunia. Sejak tanggal 13 November 1988 hingga 30 Juli 2000, stasiun televisi swasta juga wajib menyiarkan acara ini dengan merelai langsung dari TVRI.
Literasi digital atau kemelekan digital (melek digital) adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga dapat didefinisikan sebagai "kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi, yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis". Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal. Literasi digital lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital. Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca. Literasi digital adalah bagaimana kita dapat membaca cara kerja mesin aplikasi teknologi seperti: programing, artificial intelligence, engineering principle dan lain-lain. Banyaknya pengguna intemet di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan aktivitas digital terpadat sedunia. Tingginya arus lalu lintas digital tersebut tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga menyimpan dan membawa potensi bahaya. Pada era lndustri tranformasi digital saat ini, digitalisasi merupakan suatu fenomena harus dihadapi. Seluruh komponen industri, pemerintahan, maupun institusi pendidikan harus memiliki kapabilitas yang mampu memanfaatkan fenomena digital sebagai sarana mendapatkan kinerja yang baik secara individu maupun organisasi. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital. Literasi digital adalah seperangkat kemampuan untuk memanfaatkan dan memahami informasi digital, teknologi, dan media untuk mencari, mengevaluasi, membuat, dan berkomunikasi (Techataweewan dan Prasertsin, 2017). Menurut UNESCO, literasi digital merupakan kemampuan untuk mengakses sumber berita dan mengevaluasi secara kritis dan menciptakan informasi melalui teknologi digital. Melalui literasi digital, seseorang tidak sekadar memiliki kemampuan untuk mengoperasikan peralatan teknologi, tetapi juga harus memiliki kemampuan lain, seperti accessing, managing, evaluating, integrating, creating, dan communicating information.