Daftar Acara Televisi:
My Stupid Boss 2 adalah sebuah film Indonesia yang disutradarai oleh Upi Avianto. Film tersebut adalah sekuel dari film My Stupid Boss. Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari kembali memerankan peran dari film sebelumnya dan syutingnya mulai dilakukan pada 6 Agustus 2018. Tiga provinsi di Vietnam dipilih sebagai tempat syutingnya. Film ini akan dirilis pada 28 Maret 2019.
Galau ialah lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Malaysia Siti Nurhaliza. Lagu sebelumnya dinyanyikan oleh kelompok musik asal Indonesia Hang Wangi Band berjudul Pusara Hati, diciptakan oleh komposer Indonesia, Cacaq (Idris Batumena). Seorang wakil dari Rumpun Records (anak perusahaan Universal Music Malaysia) bertemu dengannya di Jawa Timur dalam rangka memperoleh lagu ini daripada Cacaq.
Kali pertama ditampilkan dalam konser "Siti Nurhaliza - Live in Kuantan pada 2012, lagu ini kemudiannya luncurkan sebagai single digital di iTunes pada 11 Januari 2013. Musik videonya diarahkan oleh Daryl Adrian Emuang dan diluncurkan secara resmi di YouTube pada 14 Mei 2013.
Pada 2013, lagu ini dinominasikan dalam Anugerah Industri Muzik ke-20 untuk kategori Persembahan Vokal Terbaik Di Dalam Lagu (Wanita).
Operation Wedding adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 21 Februari 2013 yang disutradarai oleh Monty Tiwa dan dibintangi oleh Yuki Kato, Bucek Depp, Adipati Dolken, Dahlia Poland, Kimberly Ryder, Sylvia Fully, Nino Fernandez, Christ Laurent dan Junior Liem.
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas; Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial" Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005. Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki. Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.
Tenggelamnja Kapal Van der Wijck (EYD: Tenggelamnya Kapal Van der Wijck) adalah sebuah novel yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka. Novel ini mengisahkan persoalan adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian.
Novel ini pertama kali ditulis oleh Hamka sebagai cerita bersambung dalam sebuah majalah yang dipimpinnya, Pedoman Masyarakat pada tahun 1938. Dalam novel ini, Hamka mengkritik beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu terutama mengenai kawin paksa. Kritikus sastra Indonesia Bakri Siregar menyebut Van der Wijck sebagai karya terbaik Hamka, meskipun pada tahun 1962 novel ini dituding sebagai plagiasi dari karya Jean-Baptiste Alphonse Karr berjudul Sous les Tilleuls (1832).
Diterbitkan sebagai novel pada tahun 1939, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck terus mengalami cetak ulang sampai sekarang. Novel ini juga diterbitkan dalam bahasa Melayu sejak tahun 1963 dan telah menjadi bahan bacaan wajib bagi siswa sekolah di Indonesia dan Malaysia.