Daftar Acara Televisi:
Dewi Rindu dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Dewi Rindu (lagu), lagu yang diciptakan oleh Tonny Koeswoyo dan dinyanyikan oleh grup musik pop Indonesia, Koes Bersaudara
Dewi Rindu (seri televisi), sinetron Indonesia produksi SinemArt tahun 2021
Sakitnya Tuh Disini merupakan album musik mini pertama karya Cita Citata yang dirilis pada tahun 2014.Album mini ini dirilis dengan lagu utamanya yaitu Sakitnya Tuh Disini. Lagu "Sakitnya Tuh Disini" juga digunakan sebagai soundtrack di sinetron Indonesia Diam Diam Suka. Meskipun lagu "Sakitnya Tuh Disini" sebagai lagu utama, namun lagu "Kalimera Athena" merupakan singel pertama di album ini. Seluruh lagu dalam album ini merupakan singel Cita Citata pada tahun 2014.
Srikandi (Dewanagari: ; ,IAST: ikha, ) adalah tokoh androgini dalam wiracarita dari India, yaitu Mahabharata. Dalam kisah, ia merupakan putri Raja Drupada dan Persati dari Kerajaan Panchala. Dalam kitab Mahabharata bagian Adiparwa dan Udyogaparwa dijelaskan bahwa ia merupakan reinkarnasi putri kerajaan Kasi bernama Amba, yang meninggal dengan hati penuh dendam kepada Bisma, pangeran Dinasti Kuru. Kemudian Amba terlahir kembali sebagai anak perempuan Drupada. Namun karena sabda dewata, ia diasuh sebagai laki-laki. Versi lain menceritakan bahwa ia bertukar kelamin dengan yaksa (makhluk gaib).
Dalam versi pewayangan Jawa yang mengadaptasi Mahabharata terkandung cerita yang hampir sama. Namun dalam pewayangan Jawa dikisahkan bahwa ia menikahi Arjuna dan ini merupakan perbedaan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan kisah Mahabharata versi India.
Jenderal Besar Raden Soedirman (EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, namun kemudian diasingkan ke Bogor.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff. Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember. Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, yang pertama adalah Perjanjian Linggarjati yang turut disusun oleh Soedirman dan kemudian Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948. Ia kemudian menyalahkan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai penyebab penyakit tuberkulosis-nya; karena infeksi tersebut, paru-paru kanannya dikempeskan pada bulan November 1948.
Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Di saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Kematian Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman. Soedirman terus dihormati oleh rakyat Indonesia. Perlawanan gerilyanya ditetapkan sebagai sarana pengembangan esprit de corps bagi tentara Indonesia, dan rute gerilya sepanjang 100-kilometer (62 mi) yang ditempuhnya harus diikuti oleh taruna Indonesia sebelum lulus dari Akademi Militer. Soedirman ditampilkan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968, dan namanya diabadikan menjadi nama sejumlah jalan, universitas, museum, dan monumen. Pada tanggal 10 Desember 1964, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Toyota Agya adalah mobil kota (city car) yang dirancang oleh Daihatsu dengan "basic platform" "Daihatsu Mira e:s" dan "Toyota Pixis Epoch" (Jepang) pada September 2011 kemudian dikembangkan kembali dan diproduksi di Indonesia untuk pasar domestik. Daihatsu merancang dan memproduksi mobil ini, yang kemudian dijual sebagai Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Toyota memasuk mobil ini untuk Daihatsu di bawah konsinyasi produksi dan perjanjian manufaktur OEM. Mobil Toyota Agya dan Daihatsu Ayla ini ditampilkan pertama kali di produksi pada tanggal 9 September 2013 dan mobil ini dimulai pada tanggal 9 September 2013 di pabrik Karawang. Penjualannya Agya dan Ayla sudah dimulai sejak diluncurkan pada tanggal 9 September 2013 karena sudah melewati tes LCGC (Low Cost Green Car) dari pemerintah. Nama "Agya" diambil dari kata Sanskerta, yang berarti "cepat".
Agya dan Ayla adalah jawaban dari Astra Toyota dan Astra Daihatsu untuk rencana pemerintah Indonesia dari aturan LCGC. Agya dan Ayla menggunakan mesin sama yang digunakan oleh Toyota Aygo, Peugeot 107 dan Citroen C1. Perbedaan Agya dan Ayla adalah fasia depan, emblem, fitur, dan varian.
Pada bulan Juli 2013, Toyota Filipina mengumumkan bahwa mereka akan mengimpor Agya pada bulan Desember untuk bersaing dengan Mitsubishi Mirage. Mobil ini akan menggunakan nama yang berbeda untuk pasar Filipina. Bulan Januari 2014, diumumkan nama yang dipakai adalah "Wigo".
Versi facelift dari Agya dan Ayla diluncurkan pada tanggal 7 April 2017. Di versi facelift ini, Agya dan Ayla tersedia dalam pilihan mesin 1000cc 1KR-VE (digunakan di Agya saja) dan 1200 cc 3NR-VE dengan Dual VVT-i yang juga digunakan oleh Calya dan Sigra, sedangkan untuk Ayla dalam pilihan mesin 1000cc masih menggunakan mesin yang sama dengan Ayla yang sebelumnya.