Daftar Acara Televisi:
Aku Ingin Pulang adalah album yang dikeluarkan Ebiet G. Ade pada tahun 1996. Dalam versi CD, judul lengkap album ini adalah Aku Ingin Pulang: 15 Hits Terpopuler, sedangkan dalam versi kaset, judul lengkap album ini adalah Aku Ingin Pulang: 20 Hits Terpopuler.
Ini merupakan album cangkokan dan album kompilasi (the best of), di mana sebagian besar lagu dalam album ini adalah lagu-lagu lama. Lagu baru dalam album ini hanya Aku Ingin Pulang yang menjadi sumber bagi judul album ini. Lagu tersebut pernah dijadikan lagu tema sinetron Aku Ingin Pulang.
Aransemen lagu Aku Ingin Pulang disusun oleh Purwacaraka. Embong Rahardjo, seorang peniup saksofon Indonesia, memberikan warna jazz dalam lagu tersebut. Awalnya, Aku Ingin Pulang diproduksi dalam bahasa Inggris dengan judul I Need to Go Home, namun kemudian diubah ke bahasa Indonesia saja.
Power Rangers Megaforce adalah judul pada musim yang ke-20 dan termasuk dalam program televisi Power Rangers. Acara ini diproduksi oleh SCG Power Rangers dan mulai ditayangkan di Nickelodeon pada 2 Februari 2013. Acara ini akan menjadi bagian dari ulang tahun Power Rangers yang ke-20. Kidscreen melaporkan bahwa Megaforce akan menampilkan "kembalinya banyak Rangers legendaris." Megaforce menggunakan rekaman, kostum, dan alat peraga dari serial Super Sentai Jepang yaitu Tensou Sentai Goseiger.
Musim kedua secara keseluruhan disebut Power Rangers Super Megaforce mulai tayang pada 15 Februari 2014. Super Megaforce menggunakan rekaman, kostum, dan alat peraga dari Kaizoku Sentai Gokaiger.
Sepakat untuk Tidak Sepakat! adalah seri komedi situasi (sitkom) Indonesia yang ditayangkan di B Channel (kini RTV). Tayang mulai tanggal 2 Mei 2011, sitkom ini dibintangi antara lain Adi Darma, Rio Indrawan, Conchita Caroline dan lainnya.
Samurai (), atau dalam bahasa Jepang disebut bushi (), adalah bangsawan militer abad pertengahan dan awal-modern Jepang yang menggunakan senjata jenis pedang. Menurut penerjemah William Scott Wilson: "Di Tiongkok, adalah kata yang berarti menunggu atau menemani seseorang di jajaran masyarakat, dan ini juga sebenarnya dari istilah aslinya dalam bahasa Jepang, kata kerja saburau dan kata benda saburai. Di kedua negara tersebut istilah ini biasanya berarti "mereka yang melayani hadir dekat dengan kaum bangsawan," kemudian lafal tersebut berganti menjadi samurai. Menurut Wilson, referensi awal untuk kata "samurai" muncul di Kokin Wakash (905-914), kekaisaran pertama antologi puisi, selesai pada bagian pertama abad ke-10.
Pada akhir abad ke-12, samurai menjadi hampir seluruhnya identik dengan Bushi, dan kata itu terkait erat dengan ksatria kelas menengah dan atas. Samurai mengikuti seperangkat aturan yang kemudian dikenal sebagai bushido. Walaupun samurai masih kurang dari 10% dari populasi Jepang, ajaran mereka masih dapat ditemukan hingga hari ini baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam seni bela diri modern Jepang.
Istilah yang lebih tepat adalah bushi () (harfiah: "orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin (harfiah: "orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi.
Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain dan berbagai politiknya.