Daftar Acara Televisi:
Ini Sahur merupakan program acara talkshow/gelar wicara yang ditayangkan di NET. secara langsung/live saat sahur selama bulan Ramadan. Ini Sahur juga merupakan versi acara Sahur dari Ini Talkshow yang dibawakan oleh Sule dan Andre Taulany.
Setiap tahun, Ini Sahur akan menampilkan para pemain yang berbeda-beda dan bintang tamu yang menemani dan memeriahkan sahur untuk pemirsa. Ini Sahur adalah program sahur lanjutan dari program acara sahur sebelumnya yang tayang di NET. yaitu The Comment Sahur.
Nini Thowok adalah film horor Indonesia perdana pada tahun 2018 yang disutradarai oleh Erwin Arnada. Film ini diangkat dari legenda urban masyarakat Jawa yakni Nini Thowok, sebuah boneka yang terbuat dari siwur atau batok kelapa, mirip jelangkung namun berukuran lebih besar, berpakaian seperti seorang perempuan dan berfungsi sebagai media pemanggil arwah.Film ini diproduseri oleh Ronny Irawan, Hendro Djasmoro dan Andreas Setia Putra di bawah naungan TBS Films. Poster dan trailer resmi Nini Thowok diluncurkan pada 11 Januari 2018. Sementara itu, filmnya ditayangkan secara perdana di bioskop di tanah air pada 1 Maret 2018.
Jelajah Makki Ungu adalah program semi - dokumenter yang menceritakan perjalanan Makki Parikesit (Makki Ungu) dan para sahabat pecinta alam saat mendaki gunung di Indonesia. Tujuh gunung yang berhasil mereka taklukkan di antaranya Gunung Ciremai, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Lawu, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Rinjani.
18 Again (Hangul: 18 ; RR: 18 Eogein;) adalah sebuah seri televisi Korea Selatan tahun 2020 yang diangkat dari film Amerika tahun 2009 berjudul 17 Again karya Jason Filardi. Dibintangi oleh Kim Ha-neul, Yoon Sang-hyun, dan Lee Do-hyun, drama ini disiarkan di JTBC setiap Senin dan Selasa pukul 21:30 (WSK) mulai 21 September hingga 10 November 2020.
Untuk film dengan judul yang sama, lihat Gending Sriwijaya (film).
Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara. Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia. Lagu Gending Sriwijaya diciptakan tahun 1943 tepatnya dari bulan oktober sampai dengan Desember oleh A. Dahlan Muhibat, seorang komposer juga violis pada grup Bangsawan Bintang Berlian di Palembang dan untuk syair lagu Gending Sriwijaya diciptakan oleh Nungcik AR.