Daftar Acara Televisi:
Makhluk mitologis, makhluk legenda, atau makhluk fantastis adalah makhluk yang keberadaanya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda maupun fabel. Makhluk tersebut juga terkait dengan folklor suatu suku. Makhluk mitologis pada umumnya bersifat fantastis, baik bentuk maupun kemampuannya. Karena kisahnya merupakan mitos, maka keberadaannya dipercayai oleh masyarakat penganut mitologi bersangkutan. Maka dari itu, orang yang tidak menganutnya dapat menyamakan makhluk mitologis sebagai makhluk imajiner (makhluk khayalan). Pada masa kini, makhluk fantastis yang dilaporkan sebagai penampakan dan rumor dikategorikan sebagai kriptid ("makhluk yang bersembunyi").
Dalam perkembangan zaman, makhluk-makhluk dalam legenda dipakai sebagai lambang dan dekorasi bangunan. Makhluk-makhluk ini juga diadaptasi dalam budaya populer, terlebih dalam permainan, (misalnya Dungeons & Dragons atau Everquest), novel fiksi fantasi, film-film Hollywood, dan bahkan band power metal (misalnya DragonForce).
Mendadak Dangdut adalah film drama komedi musikal Indonesia tahun 2006 yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo. Film produksi SinemArt Pictures ini dibintangi oleh Titi Kamal, Kinaryosih, dan Dwi Sasono. Mendadak Dangdut tayang perdana di bioskop Indonesia pada 10 Agustus 2006.
BoBoiBoy adalah sebuah serial animasi Malaysia yang diproduksi oleh Animonsta Studios. Serial animasi ini menceritakan tentang seorang anak yang memiliki kekuatan luar biasa untuk menghadapi makhluk asing yang ingin menyerang Bumi. Bersama dengan keempat temannya Ying, Yaya, Gopal Dan Fang. BoBoiBoy berusaha menghalangi alien berkepala kotak bernama Adu Du yang berwarna hijau bersama dengan Probe dan Computer yang menginginkan biji coklat agar bisa menaklukkan Bumi.
Di Indonesia, BoBoiBoy ditayangkan di MNCTV sejak 20 Oktober 2014.
Pecah pukal atau pecah panggung (bahasa Inggris: blockbuster) adalah sebuah karya dari hiburan, terutama sebuah film fitur, tapi juga media lain yang sangat populer dan sukses secara finansial. Istilah tersebut juga mengacu pada setiap produksi beranggaran besar yang dimaksudkan untuk status blockbuster, yang ditujukan untuk pasar massal dengan barang dagangan terkait, kadang-kadang pada skala yang berarti kekayaan finansial studio film atau distributor dapat bergantung padanya.
Mas Karèbèt atau sering disebut Jaka/Joko Tingkir adalah seorang pendiri sekaligus sultan atau raja pertama dari kesultanan atau kerajaan Pajang yang memerintah dari tahun 1568-1582 dengan bergelar Sultan Adiwijaya atau Hadiwijaya. Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, Lahir pada tanggal 18 Jumadilakhir tahun Dal mangsa VIII menjelang subuh. Diberi nama "Mas Karebet" karena ketika dilahirkan, ayahnya Ki Kebo Kenanga dari Pengging Ki Ageng Pengging sedang menggelar pertunjukan wayang beber dan dalangnya adalah Ki Ageng Tingkir. Namun suara wayang yang "kemebret" tertiup angin membuat bayi itu diberi nama "Mas Karebet". Kedua ki ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar. Sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir) sejak saat itu masa remajanya lebih dikenal dengan nama "Jaka Tingkir".
Mas Karebet gemar bertapa, berlatih bela diri dan kesaktian, sehingga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, tampan dan dijuluki Jaka Tingkir. Guru pertamanya adalah Kebo Kenongo (Ki Ageng Pengging) ayahnya sendiri dan Muhammad Kabungsuan (Ki Ageng Pengging sepuh) kakek Adiwijaya. Ki Ageng Pengging Sepuh ini adalah anak bungsu dari Syeikh Jumadil Kubro, tapi jalur spiritualnya menuju ke Syeikh Siti Jenar. Selain ayah dan Kakek, ia juga belajar dengan kakek dari Ibu, yaitu Sunan Kalijaga. Ia juga juga berguru pada Ki Ageng Sela, dan dipersaudarakan dengan ketiga cucu Ki Ageng Sela yaitu, Ki Juru Martani, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Panjawi. Disamping tampan dan jagoan, sayangnya pemuda Jaka Tingkir alias Mas Karebet ini juga sedikit 'nakal' alias mata keranjang. Jaka Tingkir kemudian berguru pada Ki Ageng Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro (saudara tua ayahnya / kakak mendiang ayahnya). Dalam perguruan ini ada murid yang lain, yaitu Mas Manca, Mas Wila, dan Ki Wuragil.