Daftar Acara Televisi:
Geng adalah sebuah kelompok individu yang saling berkaitan baik teman dekat maupun kesamaan latar belakang seperti lingkungan, pekerjaan, hobi, atau sekolah. Biasanya geng merujuk kepada gerombolan orang yang melakukan hal negatif dan ilegal seperti kriminal, penyelundupan, atau narkoba tetapi juga ada yang bertujuan ke ranah positif.
Geng dibentuk dengan kepemimpinan dan organisasi internal yang jelas, mengklaim kontrol atas suatu wilayah di dalam sebuah permukiman atau perkotaan, dan terlibat baik secara individu maupun kelompok dalam berbagai bentuk tindakan ilegal atau kekerasan. Anggota-anggota geng biasanya "langsung masuk" atau harus membuktikan kesetiaan mereka dengan melakukan hal-hal seperti pencurian atau kekerasan. Meski geng berdiri di seluruh dunia, ada pula tingkat studi dan informasi geng yang besar, terutama di Amerika Serikat.
Raden Kian Santang adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 28 Mei 2012 pukul 20.30 WIB di MNCTV berdasarkan kisah Raden Kian Santang putra Prabu Siliwangi di Kerajaan Pajajaran. Serial ini disutradarai oleh Edy S. Jonatan, Iyon Priyoko dan Udhin Berantai serta dibintangi oleh Alwi Assegaf, Ananda George, dan Ahmad Ridho.
Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 1979 dengan disutradarai oleh Arifin C. Noer. Film ini dibintangi antara lain oleh Farah Meuthia dan W.D Mochtar.
Film ini dinominasikan sebagai film terbaik dalam Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1979.
Si Pitung (lahir di Rawa Belong, Palmerah, Batavia, Hindia Belanda (kini Jakarta, Indonesia), 1866 - meninggal di Kecamatan Tanah Abang, Batavia, Hindia Belanda, 1893; ejaan lama: Si Pitoeng) atau Pitung adalah seorang pahlawan betawi abad ke-19 di Batavia, Hindia Belanda (sekarang Jakarta, Indonesia). Sepak terjangnya telah menciptakan berbagai legenda tentang riwayat hidup, petualangan, dan kematiannya.
Mahkota Mayangkara adalah judul sebuah sandiwara radio yang sangat legendaris yang merupakan sekuel kedua lanjutan Tutur Tinular karya S. Tidjab. Suatu kisah dengan latar belakang sejarah Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Prabu Jayanagara, di mana pada akhirnya terjadi pemberontakan Ra Kuti yang berhasil ditumpas oleh Gajah Mada.
Sandiwara radio ini pertama kali mulai disiarkan pada 1 Januari 1990 bertepatan dengan Tahun Baru 1990 dari tanggal 31 Desember 1989 dan dipancarluaskan lebih dari 512 pemancar stasiun radio (AM dan FM) di seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI. Pada tahun 2002, Sandiwara radio Tutur Tinular disiarkan ulang di salah satu radio yang ada di Kota Yogyakarta, yaitu Radio MBS FM dan 95.4 Mhz Radio Yasika FM. Tidak hanya itu, bahkan hingga pada bulan Januari 2012, tercatat masih ada beberapa stasiun radio yang menyiarkannya kembali seperti; 103,3 Mhz Radio Karimata FM, Pamekasan, Madura, 95.6 FM Radio Bintang Tenggara, Banyuwangi, dan 95,2 FM Radio Oisvira, Sumbawa, Radio Istana FM Bojonegoro, Jawa Timur, Radio Patria FM Blitar, Jawa Timur. Disamping itu beberapa situs online juga masih ada yang memperdengarkan sandiwara radio ini secara live streaming, di antaranya adalah Radio Streaming Asdisuara Jakarta, milik Asdi Suhastra,.
Mahkota Mayangkara sendiri berasal dari kata "Mahkota", "Mayang" dan "Angkara". Secara harfiah "Mahkota" berarti hiasan kepala atau songkok kebesaran Raja, sedangkan "Mayang" diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti semu, kemudian "Angkara" yang berarti Kebengisan atau kekejaman.
Jadi secara umum Mahkota Mayangkara bisa di artikan sebagai sebuah kekuasaan yang bersifat semu atau sementara yang dicapai dengan penuh angkara dan pertumpahan darah.