Daftar Acara Televisi:
Benyamin Biang Kerok adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1972 dengan disutradarai oleh Nawi Ismail. Film ini dibintangi antara lain oleh Benyamin S dan Ida Royani.
Judika Nalom Abadi Sihotang (lahir 31 Agustus 1978), dikenal secara mononim sebagai Judika, adalah penyanyi, aktor, dan produser rekaman berkebangsaan Indonesia. Judika memulai karier bermusik melalui ajang pencarian bakat bernyanyi Indonesian Idol Musim 2 pada tahun 2005. Judika berhasil meraih posisi runner-up dalam ajang tersebut. Sejak saat itu, ia memulai karier bermusik profesional dengan menghasilkan singel lagu-lagu hits, merilis album, mendapatkan multi-platinum, menunjukan eksistensi dengan meraih penghargaan internasional, dan terus mendulang prestasi.
Sepanjang karier bermusik, Judika telah merilis tujuh album dengan beberapa album tersebut berhasil meraih penjualan multi-platinum seperti Album Teruslah Berharap milik Judika terjual sebanyak 580 ribu kopi di kedai KFC, dan meraih Awarding Multi Platinum 2022 yang dilabeli oleh Judika sendiri dengan istrinya Duma Riris Silalahi melalui PT. Dua Anak Deo. Selain itu, beberapa lagu dari Judika juga kerap terpilih menjadi trek suara (soundtrack) di sejumlah sinetron Indonesia dengan rating tinggi, yakni "Jadi Aku Sebentar Saja" terpilih menjadi trek suara Cinta yang Hilang 2018 dan "Jikalau Kau Cinta" terpilih menjadi trek suara Cinta Buta 2019. "Cinta Karena Cinta" terpilih menjadi trek suara sinetron dengan judul yang sama, Cinta Karena Cinta 2019, "Hilang Tapi Ada" terpilih menjadi OST Garis Cinta 2022.
Judika terkenal dengan julukan "sang peraih penghargaan internasional". Pada tahun 2018, Judika berhasil kembali menunjukkan eksistensi menjadi musisi yang mendominasi dengan membawa pulang beberapa piala dari Anugerah Planet Muzik 2018 yang diselenggarakan di MES Theatre MediaCorp, Singapura. Penghargaan tersebut antara lain adalah "Kolaborasi Artis Terbaik" dengan Diva berkebangsaan Malaysia, Siti Nurhaliza untuk lagu "Kisah Ku Inginkan", "Artis Solo Pria Pop Terbaik" untuk lagu "Jikalau Kau Cinta", "Karya Produksi Lagu Terbaik" untuk lagu "Jikalau Kau Cinta" Judika, Ryza Ahmad & Andi Rianto, dan "Lagu Terbaik APM" tahun 2018 untuk lagu yang sama. Pada tahun 2021, Judika kembali mendulang prestasi dari AMI Awards 2021 sebagai "Artis Solo Pria Pop Terbaik" untuk album lagunya yang berjudul "Putus Atau Terus".
Judika kerap menjadi juri dalam beberapa ajang pencarian bakat menyanyi di televisi nasional, seperti konsisten menjadi juri di Indonesian Idol, X Factor Indonesia, The Voice Indonesia, Rising Star Indonesia, serta menjadi juri dalam ajang the Indonesian Next Big Star bersama dengan Jinhwan dan Donghyuk iKON, grup vokal laki-laki dari Korea Selatan. Judika merupakan satu-satunya runner-up season 2 yang menjadi juri di ajang itu sendiri sepanjang sejarah Indonesian Idol berkat konsistensi dan dedikasi Judika sebagai seorang musisi di dalam bermusik.
Pada tahun 2008, Judika memulai debut karier akting film layar lebar dengan membintangi film Si Jago Merah arahan Iqbal Rais sebagai Rojak Panggabean, ternyata pengalaman pertamanya itu membuatnya mendapatkan sebuah penghargaan bergengsi, "Pendatang Baru Pria Terbaik", dalam ajang Indonesian Movie Awards 2009. Pada tahun berikutnya, Judika kemudian juga membintangi film The Tarix Jabrix 2 , menjadi kameo Crazy Love dan Toba Dreams 2015 sebagai peran pendukung. Si Jago Merah Air & Api yang tayang pada tahun 2015 kembali memperoleh peran yang sama cukup penting sebagai Rojak Panggabean.
Serbuan Halilintar (internasional: Special Silencers) adalah film aksi laga horor dewasa tahun 1979 dari Indonesia yang disutradarai oleh Arizal dan diperankan oleh Eva Arnaz dan Barry Prima. Film ini didistribusikan oleh Parkit Films.
Film aksi laga horor ini adalah salah satu film pertama dari Indonesia yang menggabungkan unsur aksi dan supernatural dengan menggunakan banyak efek khusus yang banyak dianggap mengejutkan pada saat dirilis. Seperti banyak film dari Parkit Films pada masa tersebut, film ini pada tahun 1979 dirilis perdana bukan di Indonesia, melainkan di pasar internasional, dengan mengusung judul Special Silencers (bahasa Indonesia: "Peredam Khusus"). Setelah film aksi ini mendapat sambutan cukup memuaskan di pasar internasional, film ini kemudian dirilis di Indonesia pada tahun 1982 dengan judul Serbuan Halilintar. Rilis Special Silencers versi Indonesia ini kemudian mengalami banyak guntingan sensor film dari Badan Sensor Film karena maraknya unsur-unsur film eksploitasi seperti seks dan kekerasan yang mewarnai film ini, walaupun film ini memang ditujukan untuk penonton dewasa.
Film ini adalah film yang telah mengangkat nama aktor Barry Prima sebelum dia kemudian melejit lewat film Jaka Sembung Sang Penakluk (1981). Sampai sekarang belum ada versi rilis resmi film ini dalam format video rumah. Namun, film ini sempat dirilis dalam bentuk DVD dalam dialog bahasa Inggris dan teks terjemahan bahasa Belanda oleh perusahaan distributor film Delta Video dari Belanda.
Prem Ratan Dhan Payo (Inggris: Found a Treasure Called Love) adalah sebuah film drama percintaan India tahun 2015, yang ditulis dan digarap oleh Sooraj Barjatya, diproduksi oleh Rajshri Productions dan didistribusikan oleh Fox Star Studios. Film tersebut dibintangi oleh Salman Khan dan Sonam Kapoor dalam peran utama. Ini adalah kolaborasi keempat antara Barjatya dan Khan setelah film-film mereka sebelumnya Maine Pyar Kiya, Hum Aapke Hain Koun..!, dan Hum Saath Saath Hain.
Si Rano adalah film Indonesia tahun 1973 dengan disutradarai oleh Motinggo Boesje dan dibintangi oleh Rano Karno dan Benyamin S.