Daftar Acara Televisi:
Kereta Api Terakhir adalah film Indonesia tahun 1981 dengan disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo dan dibintangi oleh Deddy Sutomo dan Gito Rollies. Film ini diadaptasi dari novel Kereta Api Terakhir ke Jogjakarta: Roman Revolusi '45 karya Pandir Kelana.
Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. (Arab ) yang lebih akrab disapa Buya Yahya (lahir 10 Agustus 1973) adalah pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon.
Labuan Bajo dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Labuan Bajo, Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur
Labuan Bajo, Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Kenyataan atau realitas, dalam bahasa sehari-hari berarti "hal yang nyata; yang benar-benar ada".Pengertian sempit menurut filsafat barat, ada tingkat-tingkat dalam sifat dan konsep tentang realitas. Tingkat-tingkat ini mencakup, dari yang paling subyektif hingga yang paling ketat: realitas fenomenologis, kebenaran, fakta, dan aksioma.
Realitas juga bisa berarti jumlah atau agregat dari semua yang nyata atau ada dalam suatu sistem, berlawanan dengan hal-hal yang hanya imajiner. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk pada status ontologis sesuatu, yang menunjukkan keberadaan mereka. Dalam istilah fisik, realitas adalah totalitas dari suatu sistem, yang diketahui dan tidak diketahui. Pertanyaan filosofis tentang hakikat realitas, eksistensi, atau keberadaan merupakan perdebatan utama dalam ontologi, yang merupakan cabang utama metafisika dalam tradisi filosofis Barat. Pertanyaan ontologis juga ditampilkan dalam beragam cabang filsafat, termasuk filsafat sains, filsafat agama, filsafat matematika, dan logika filosofis. Ini mencakup berbagai pertanyaan, misalnya tentang apakah hanya objek fisik yang nyata (fisikalisme), apakah realitas pada dasarnya tidak material (misalnya, Idealisme), apakah entitas hipotetis yang tidak dapat diobservasi dalam teori ilmiah benar-benar ada, apakah Tuhan ada, apakah angka dan objek abstrak lainnya ada, dan apakah dunia benar-benar ada.
"Indonesia Raya" merupakan lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini menjadi salah satu titik kelahiran pergerakan nasionalis di seluruh Nusantara yang mendukung ide "Indonesia" yang satu sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah belah menjadi beberapa koloni.
Lagu ini digubah oleh Wage Rudolf Soepratman pada tahun 1924 dan kemudian diperkenalkan di depan khalayak pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta). Koran Tionghoa berbahasa Melayu, Sin Po, edisi 10 November 1928 diterbitkan. Setelah beberapa kali mengalami perubahan, lagu "Indonesia Raya" diputar dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia seusai pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno. Lagu "Indonesia Raya" yang gubahannya sempat ditinjau ulang kemudian diatur keabsahannya sebagai lagu kebangsaaan dalam PP No. 44 Tahun 1958. Keabsahannya sebagai lagu kebangsaan dikukuhkan lebih jauh dengan ditetapkannya amandemen kedua UUD 1945 yang memasukkan butir "Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya" dalam Pasal 36B, dan juga disahkannya UU No. 24 Tahun 2009.
"Indonesia Raya" selalu dimainkan dan dinyanyikan pada upacara bendera, yaitu pada saat pengibaran atau penurunan Bendera Sang Merah Putih, terutama pada upacara Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Bendera Negara harus dinaikkan atau diturunkan dengan khidmat serta dengan tarikan dan uluran yang diatur sedemikian agar bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat. Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" juga wajib diputar di setiap stasiun televisi dan radio sebelum pembukaan stasiun televisi dan radio, atau antara pukul 04:00 WIB dan 06:00 WIB.