Daftar Acara Televisi:
Golden Memories Asia adalah suatu ajang pencarian bakat bernyanyi lagu nostalgia atau lawas di era 1970'an sampai 2000'an yang diikuti oleh 6 Negara Asia Tenggara : Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Timor Leste dan Philippines. Karena hanya perlu satu lagu untuk mengembalikan seribu memori.
Heroes dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Heroes (film 2008)
Heroes (seri televisi 2006)
Heroes (seri televisi 2022)
Golden Memories adalah acara realitas dan ajang pencarian bakat untuk penyanyi lagu-lagu nostalgia di era 1980an sampai 1990an yang ditayangkan oleh Indosiar. Diciptakan oleh Sylvia Pontoh dan Tim Pencipta oleh Programming Indosiar. Produksi dilaksanakan oleh Tim Produksi Indosiar (2016) serta Indonesia Entertainmen Produksi (2017). Acara ini adalah acara pertama di Indonesia yang mengusung konsep bernyanyi lagu-lagu lawas dan sekaligus ajang reunian serta nostalgia untuk para alumni era 1980 sampai 1990an.Audisi dimulai sejak 11 Juni 2016 di kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Ambon, Medan, dan Jakarta. Pada 18 Juli 2016 acara ini mulai mengudara di layar kaca, dan mulai menayangkan babak semi-final.
Berbeda dengan ajang pencarian bakat lain yang pada umumnya menggunakan sistem SMS vote, pada acara ini para jurilah yang bertugas untuk memilih dan menentukan pemenang. Juri yang berwenang diantaranya seperti Hetty Koes Endang, Iis Sugianto, Ikang Fawzi, Titi DJ (2017) dan Hedi Yunus (2016). Selain juri, terdapat komentator yang diberi tugas untuk memberikan saran dan kritik terhadap penampilan para peserta, mulai dari kualitas vokal sampai gaya berbusana, seperti Soimah Pancawati, Harvey Malaihollo, Samuel Wattimena, dan Ivan Gunawan.Pemenang ajang pencarian bakat ini berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta. Pemenang musim pertama adalah Selly yang berasal dari Ambon, Maluku. Sedangkan pemenang musim kedua adalah Vanda Hutagalung yang berasal dari Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka..
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.Beberapa ahli mendefinisikan stres sebagai: Respon non spesifik dari tubuh di setiap tuntutan.Suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan di mana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.Adanya ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial.Stres merupakan tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
Naga merupakan salah satu makhluk legenda yang memiliki karakteristik serupa dengan reptil yang muncul dalam banyak cerita rakyat dalam berbagai budaya di dunia. Kepercayaan terhadap naga berbeda-beda pada setiap daerah, tetapi naga dalam mitologi barat sejak Abad Pertengahan Atas dideskripsikan sebagai makhluk yang memiliki sayap, tanduk, empat kaki, dan dapat mengeluarkan nafas api. Sedangkan, dalam budaya timur, naga biasanya digambarkan sebagai makhluk tak bersayap, memiliki empat kaki, memiliki bentuk seperti ular dengan kecerdasan yang diatas rata-rata. Selain itu, naga digambarkan memiliki sifat yang merupakan gabungan dari fitur dalam ras felin, aves, dan reptil. Para mahasiswa mempercayai bahwa naga kemungkinan besar merupakan gambaran dari buaya, khususnya dengan karakteristik tempat tinggalnya, yaitu di rawa-rawa ataupun hutam lebat, juga struktur tubuhnya, menjadikan hewan ini sebagai asal-usul penggambaran dari naga Oriental modern.