Daftar Acara Televisi:
Atas Nama Cinta dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Atas Nama Cinta, album Dewa 19
Atas Nama Cinta, buku puisi esai Denny Januar Ali
Atas Nama Cinta (seri televisi 2005), sinetron Indonesia produksi MD Entertainment tahun 2005
Atas Nama Cinta (seri televisi 2023), sinetron Indonesia produksi Tobali Putra Production tahun 2023
Song Sanaeha adalah drama Thailand yang ditayangkan pada 5 Mei 2021. Serial ini mengisahkan tentang dua saudara kembar, Duen dan Pit. Meskipun memiliki kesamaan dalam wajah dan penampilan, baik Duen dan Pit memiliki kepribadian serta jalan kehidupan yang berbeda. Kisah dengan judul lain The Unidentical Twins ini tayang sepanjang 18 episode. Di Indonesia, serial ini ditayangkan di antv dengan judul Bunga Kembar Di Tepi Jalan.
Aces Go Places (, Zuijia paidang), atau Mad Mission di versi Amerika Serikat dan Europa, merupakan sebuah film aksi-komedi yang sebagian besar berlokasi di Roma, Venesia, dan Hong Kong. Film yang disutradarai oleh Eric Tsang ini pemainnya antara lain adalah Samuel Hui, Karl Maka, Sylvia Chang, Cho Tat Wah, Sing Chen, dan Dean Shek. Tanggal rilisnya pada 16 Januari 1982.
Helicopter Eela adalah sebuah film Hindi India yang ditulis oleh Mitesh Shah dan Anand Gandhi dan disutradarai oleh Pradeep Sarkar. Film tersebut menampilkan Kajol dalam peran utama sebagai penyanyi dan iu tunggal, dan berdasarkan pada drama Gujarati Beta, Kaagdo, yang ditulis oleh Anand Gandhi.
Krakatau (atau dengan nama internasional Krakatoa ataupun Rakata) adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di perairan Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini juga disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau). Gunung Krakatau Purba pernah meletus hebat tahun 535 M yang menyebabkan terbentuknya Selat Sunda, hilangnya peradaban Pasemah Lampung dan Salakanegara Banten selama sekitar 20-30 tahun. Ledakan Gunung Krakatau menyebabkan tsunami, langit gelap, dan cuaca dingin. Pada tahun 1680, pernah terjadi letusan juga. Peristiwa itu pun masih berlanjut terulang kembali yang menyebabkan Krakatau sirna karena letusan kataklismik pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Pada tahun 2019, kawasan yang sekarang merupakan cagar alam ini memiliki empat pulau kecil: Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang (Rakata Kecil). Berdasarkan kajian geologi, semua pulau ini berasal dari sistem gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.
Krakatau dikenal dunia karena letusan yang sangat dahsyat pada tahun 1883. Awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudra Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai ke Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Samalas, Gunung Tambora, dan Gunung Toba di Indonesia, Gunung berapi Taupo di Selandia Baru dan Gunung Katmai di Alaska. Namun, gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara itu, ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut. Getaran akibat letusan Gunung Krakatau terasa sampai ke Eropa.