Daftar Acara Televisi:
Misteri Janda Kembang adalah film horor Indonesia tahun 1991 yang disutradai oleh Tjut Djalil. Film ini dibintangi oleh Sally Marcellina yang melalui film ini melejit namanya dan mulai dikenal sebagai aktris film panas di Indonesia. Film ini juga dibintangi aktor senior HIM Damsyik. Film ini diikuti oleh sekuel lepasnya yang dirilis tahun 1992, yaitu Kembalinya Si Janda Kembang.
Ac Ak (bahasa Indonesia: Prahara Cinta) adalah serial televisi Turki bergenre cinta dan drama, disutradarai oleh Çaatay Tosun dan disiarkan di Show TV, episode pertamanya disiarkan pada 20 Desember 2015, ditandatangani oleh TMC Film. Peran utama dibagi oleh Seçkin Özdemir, Selin ekerci dan Sezgi Sena Akay, Alperen Duymaz, Hüseyin Avni Danyal, Neriman Uur dan Erkan Can. Serial ini berakhir dengan episode ke-13, yang disiarkan pada 13 Maret 2016.
ViR: The Robot Boy adalah sebuah seri televisi petualangan anak-anak animasi India yang disiarkan di Hungama TV. Seri tersebut berkisah tentang seorang anak robot humanoid dan petualangan-petualangannya. Seri tersebut diproduksi oleh Maya Digital Studios dalam asosiasi dengan Cosmos Entertainment Pvt. Ltd (Cosmos) yang berbasis di Singapura. ViR tinggal di kota fiksi Fursatganj. Seri tersebut tayang perdana pada 9 November 2013, bermula dengan episode "Earth In Trouble".
Suster Keramas adalah film horor komedi dewasa Indonesia yang diproduksi oleh Maxima Pictures dan didistribusikan oleh Maleo Pictures. Film ini disutradarai oleh Helfi Kardit dan dibintangi oleh Herfiza Novianti sebagai Kayla, Shinta Bachir sebagai Jeng Dollie dan Rin Sakuragi sebagai Mitchiko.
Film ini berkisah mengenai seorang wisatawan Jepang (Rin Sakuragi) yang mencari saudaranya yang berprofesi sebagai suster di Indonesia. Ironisnya, saudaranya itu ternyata sudah meninggal, sementara di tempat lain ada tiga sekawan yaitu Kayla, Barry, dan Ariel yang diganggu oleh hantu dari saudara wisatawan tadi.Suster Keramas dirilis di Indonesia pada 31 Desember 2009. Tiket film Suster Keramas telah terjual sebanyak lebih dari 800.000 tiket, sementara film lokal lain pada saat itu sulit untuk menjual 300.000 tiket. Namun, film ini mengundang kontroversi karena dinilai hanya mengumbar tubuh perempuan saja.