Daftar Acara Televisi:
Little Krishna adalah serial animasi komputer 3D (tiga dimensi) yang merupakan kreasi bersama antara BIG Animation dan The Heritage Foundation India (dipromosikan oleh ISKCON, Bangalore).
Little Krishna adalah hiburan dari Kepribadian Agung Ketuhanan, Batara Krishna. Cerita-cerita berputar di sekitar Little Krishna, tanah Vrindavan dan kehidupan penduduk desa di sana. Little Krishna adalah karakter nakal tetapi dicintai dan selalu membantu teman-temannya dan masyarakat desa.
Saat ini ada 13 episode di seri. Setiap episode 23 menit memberikan hiburan memikat, menampilkan sebuah penggabungan dari keduanya, kejenakaan humor ringan dari Krishna serta kehebatannya sebagai prajurit. Menggunakan cerita tradisional petualangan anak Kresna sebagai dasar bagi moral inspirasi hiburan anak-anak, tonalitas cerita yang ringan-hati, energik dan mencengkeram.
Berdasarkan kisah lelucon paling dicintai dari Little Krishna, seri merupakan hasil dari tujuh tahun riset dengan dua setengah tahun kerja produksi oleh BIG Animation. Ditulis oleh pemenang Emmy Award Jeffrey Scott dan diteliti oleh India Heritage Foundation, serial ini memiliki gaya visual, yang menggabungkan desain motif India dengan gaya klasik Barat. CEO BIG Animation Ashish Kulkarni bersama, Tim desain di BIG Animation telah meninggalkan perubahan dalam meneliti setiap aspek gaya dari tanah 'Vraj', di mana kisah-kisah ini terjadi tahun 5000 lalu. Latar belakang, seni arah tombol warna, dan semua elemen lain yang diteliti secara menyeluruh rincian atas, setiap referensi mungkin menggali dan akhirnya memutuskan desain yang akan sesuai dengan format kontemporer. Seri telah diciptakan terutama dalam bahasa Inggris, tetapi juga telah dikenal dalam beberapa bahasa India lainnya, termasuk bahasa Hindi. Walaupun terutama ditujukan pada kelompok umur 7-9 tahun dan untuk pasar global pada itu, di seluruh seri akan menjadi penghibur keluarga. Di bawah kepemimpinan Prafull Gade (Associate Producer), yang rajin mengawinkan ekonomi dengan kreativitas dan Ravi Mahapatro (Line Producer) yang bertanggung jawab untuk mengelola operasi sehari-hari, seri ini ditulis oleh pemenang Emmy Award Jeffrey Scott. Sebuah tim dari 280 seniman telah bekerja pada proyek ini yang sedang diarahkan oleh tim tag Vincent Edwards yang sebelumnya bekerja di Spider Man: TV Seri dan R. Balasubramaniam sedangkan musiknya telah diberikan oleh Varaprasad. Serial ini akan membahas banyak cerita yang sangat menarik di luar yang dikenal dari kehidupan Krishna, orang yang belum pernah disajikan kepada penonton, sehingga memastikan konten yang benar-benar superior dan eksklusif.
Garuda (Sanskerta: Garua dan Bahasa Pli Garula) adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari.
Kisah Garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Purana yang berasal dari India. Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura. Di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut.
Indonesia dan Thailand menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.
Putri duyung adalah makhluk air yang memiliki tubuh layaknya seorang perempuan dari pinggang sampai kepala, sedangkan bagian tubuhnya dari pinggang ke bawah menyerupai ikan. Putri duyung merupakan makhluk mitologis. Golongan makhluk separuh manusia separuh hewan. Putri duyung kerap dikaitkan dengan peristiwa berbahaya seperti banjir, badai, kapal karam dan penenggelaman. Pada tradisi lainnya (atau terkadang dalam tradisi yang sama), putri duyung digambarkan memiliki sifat baik dan pemurah, menganugerahkan hadiah atau jatuh cinta pada manusia.
Kisah putri duyung muncul dalam cerita rakyat dari berbagai budaya di seluruh dunia, meliputi Timur Dekat, Eropa, Afrika, dan Asia. Kisah pertamanya muncul pada masa Asiria Kuno, tentang seorang dewi bernama Atargatis yang mengubah wujudnya menjadi seorang putri duyung lantaran malu telah membunuh kekasihnya tanpa sengaja. Masyarakat Babilonia juga menyembah putri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes; Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.
Dalam mitologi Yunani, putri duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai; siapa saja yang tergoda akan menemui ajalnya. Putri duyung juga dikaitkan dengan makhluk siren dalam mitologi Yunani, demikian pula sirenia, ordo mamalia laut yang terdiri dari duyung dan lembu laut. Beberapa catatan kesaksian perjumpaan dengan putri duyung oleh para pelaut zaman dahulu kemungkinan besar merupakan kekeliruan atas pengamatan wujud mamalia laut tersebut. Kristoforus Kolumbus menyatakan bahwa ia pernah melihat putri duyung saat menjelajah Laut Karibia, dan laporan penampakan juga ada pada abad ke-20 dan ke-21 di Kanada, Israel, dan Zimbabwe. Pada tahun 2012, National Ocean Service Amerika Serikat menyatakan bahwa bukti keberadaan putri duyung tidak pernah ditemukan.
Putri duyung juga menjadi salah satu subjek populer dalam bidang seni dan sastra pada abad modern ini, contohnya dalam karya Hans Christian Andersen yang terkenal, "The Little Mermaid" (1836). Karya sastra tersebut telah berungkali diadaptasi sebagai opera, lukisan, buku, film, dan komik.
Adit Sopo Jarwo adalah sebuah serial animasi Indonesia untuk anak-anak yang dirilis pada 27 Januari 2014 di Indonesia dan disiarkan di Trans TV. Film ini diproduksi oleh MD Animation. Serial ini pertama kali disiarkan di MNCTV. Selain di MNCTV, serial ini juga sempat ditayangkan di Global TV, dan pada tahun 2017, serial animasi Adit Sopo Jarwo pindah ke Trans TV mulai tanggal 20 Maret 2017, setiap Senin-Minggu pukul 17.00 WIB, dan tayang Setiap Senin-Jumat pkl 13.00 WIB. Kemudian pindah jam tayang lagi menjadi Pukul 13.30 WIB di Trans TV dikarenakan jam 13.00 WIB ada program berita CNN Indonesia Viral mulai tanggal 31 Juli 2017. Mulai 10 September 2017, hak siar atas episode baru dan lama berhasil direbut kembali oleh MNCTV, karena di Trans TV telah memenuhi kuota program yang tidak mencukupi shift jadwal dari program animasi ini.
Saur Sepuh: Satria Madangkara adalah film aksi laga fiksi kolosal tahun 1988 dari Indonesia yang disutradarai oleh Imam Tantowi dan dibintangi oleh Fendy Pradana dan Harto Kawel. Film ini dibuat berdasarkan sandiwara radio Saur Sepuh yang populer di Indonesia tahun 1980-an karya Niki Kosasih, berlatar nusantara pada zaman kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Film ini meraih nominasi pada Festival Film Indonesia 1988 untuk penata musik dan penata artistik terbaik. Film ini meraih Piala Citra untuk penyunting film terbaik.